Pulau Bengkalis – Kepulauan Riau

Rating: 82 out of 100, by 65 users
Pantai Rupat Utara Bengkalis Riau - Kepulauan Riau : Pulau Bengkalis – Kepulauan Riau

Menjadi salah satu daerah kepulauan, Kabupaten Bengkalis merupakan daerah yang termasuk ke dalam wilayah provinsi Riau, serta menjadi daerah yang memiliki banyak sekali hasil kekayaan alam. Kabupaten ini juga dikenal sebagai salah satu daerah penghasil minyak bumi terbesar diprovinsi penghasil Kain Tenun Songket tersebut.

Hal tersebut, juga dibuktikan dengan adanya sebuah kilang pengelolaan minyak bumi yang dibangun oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pertamina yang terdapat di kabupaten tersebut.

Dibalik kekayaan berupa hasil bumi, pesona alam yang terdapat di Kabupaten Bengkalis juga terlihat begitu indah dan menawan. Banyak sekali sajian objek wisata, dapat kita nikmati pada daerah yang menyimpan berbagai keunikan tersebut.

Mulai dari sajian objek wisata alam, objek wisata bahari, hingga berbagai lokasi rekreasi lainnya, yang juga termasuk ke dalam beberapa tujuan wisata andalan yang telah ditetapkan oleh pemerintah daerah diprovinsi Riau.

Lokasi

Kabupaten Bengkalis adalah salah satu kabupaten di Provinsi Riau, Indonesia. Wilayahnya mencakup daratan bagian timur pulau Sumatera dan wilayah kepulauan, dengan luas adalah 7.793,93 km². Ibukota kabupaten ini berada di Bengkalis tepatnya berada di Pulau Bengkalis yang terpisah dari Pulau Sumatera. Pulau Bengkalis sendiri berada tepat di muara sungai Siak, sehingga dikatakan bahwa pulau Bengkalis adalah delta sungai Siak. Kota terbesar di kabupaten ini adalah kota Duri di kecamatan Mandau.

Kabupaten Bengkalis mempunyai letak yang sangat strategis, karena dilalui oleh jalur perkapalan internasional menuju ke Selat Malaka. Bengkalis juga termasuk dalam salah satu program Indonesia Malaysia Singapore Growth Triangle (IMS-GT) dan Indonesia Malaysia Thailand Growth Triangle (IMT-GT).

Kabupaten Bengkalis terletak di sebelah timur Pulau Sumatera yang mencakup area seluas 7.793,93 Km² dengan batas sebagai berikut :

  • Utara Selat Malaka
  • Selatan Kabupaten Siak
  • Barat Kota Dumai, Kabupaten Rokan Hilir dan Kabupaten Rokan Hulu
  • Timur Kabupaten Kepulauan Meranti dan Kabupaten Karimun

Bengkalis merupakan daerah dataran rendah dengan ketinggian rata-rata sekitar 2-6,1 m dari permukaan laut. Sebagian besar merupakan tanah organosol, yaitu jenis tanah yang banyak mengandung bahan organik. Di daerah ini juga terdapat beberapa sungai, tasik (danau) serta 24 Pulau besar dan kecil. Beberapa di antara pulau besar itu adalah Pulau Rupat (1.524,84 km²) dan Pulau Bengkalis (938,40 km²).

Bengkalis mempunyai iklim tropis yang sangat dipengaruhi oleh iklim laut dengan temperatur 26 °C – 32 °C. Musim hujan biasa terjadi sekitar bulan September – Januari dengan curah hujan rata-rata berkisar antara 809 – 4.078 mm/tahun. Periode musim kering (musim kemarau) biasanya terjadi antara bulan Februari hingga Agustus.

Abrasi pulau bengkalis

Terkait Abrasi yang terjadi di pulau Bengkalis saat ini semakin hari semakin mengkhawatirkan. Seperti Abrasi yang terjadi di Pantai Desa Muntai Barat, kecamatan Bantan. Kabupaten Bengkalis.

Abrasi itu menimbulkan bongkahan-bongkahan tanah cukup besar, sehingga Desa tersebut mengalami kekhawatiran dan diprediksi meluas hingga  ke Jalan Umum.

Selain itu tembok pertanahan untuk pemecah gelombang hingga saat ini juga, sama sekali tidak ada. Sedangkan Gelombang yang besar seperti angin musim timur, akan  menghantam tebing pantai dan kemudian tanah runtuh kelaut dibawa arus air pasang laut.

Ditambah lagi dengan kondisi tanah di Desa Muntai Barat yang lembek, yakni tanah Liat dan Gambut. Lebih parahnya lagi yang terjadi saat ini di tebing yang berada di belakang perumahan Tentara Nasional Indonesi Angkatan Laut (TNI AL), diperkirakan hanya hitungan meter lagi mencapai Perumahan tersebut.

Untuk saat ini posisi laut dan jalan umum paling sangat dekat di perkirakan hanya mencapai  50 Meter.

Diharapkan kepada  Pemerintah kabupaten Bengkalis maupun Provinsi Riau untuk melakukan upaya pembangunan pemecah gelombang dan penanaman pohon mangrove.

Wisata

Sebagai daerah kepulauan maka tidak dapat dipungkiri bila banyak sekali pulau-pulau indah yang dapat kita jumpai pada Kabupaten Bengkalis.

Hal tersebut seperti menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan, untuk datang dan berkunjung atau berwisata guna menikmati sajian alam pada beberapa lokasi pantai eksotik, dengan pesisir-pesisir yang indah dikabupaten tersebut. Nah, salah satu lokasi yang dapat kita kunjungi untuk menikmati sajian objek wisata bahari di Kabupaten Bengkalis yakni, Pulau Rupat.

Pulau Rupat, sejatinya merupakan sebuah pulau dengan luas ukurannya mencapai sekitar 1.500 kilometer persegi. Luas pulau tersebut, jauh lebih luas dari Pulau Bengkalis yang menjadi lokasi pusat kota dan pemerintahan dari kabupaten tersebut.

Pusat pemerintahan daerah pada pulau ini, juga terletak pada sebuah kecamatan, yang berada dibilangan selatan Pulau Rupat. Dimana wilayah pemerintahan daerah tersebut meliputi beberapa desa. Diantaranya, yakni Batu Panjang, Hutan Panjang, Makeruh, Pangkalan Nyirih, Pergam, Sei Cingam, Sukarjo Mesim, Tanjung Kapal, Terkul, dserta Teluk Lecah.

Terdapat banyak sekali objek wisata bahari yang menawarkan keindahan alam yang masih begitu alami, dapat kita temukan pada pulau yang sejatinya merupakan rangkaian dari beberapa pulau yang seakan-akan terlihat menyatu ini.

Salah satu objek wisata bahari berupa pantai yang menawarkan pesona serta pemandangan alam bahari di Pulau Rupat diantaranya, yakni Pantai Rupat Utara.

Keunikan dari Pantai Rupat Utara, dapat langsung terlihat pada panjangnya pesisir pantai yang mencapai sekitar 11 kilometer, serta lebar 30 meter tersebut. Letaknya yang juga berada disekitar pesisir Selat Malaka, menjadikan pantai ini sebagai salah satu pantai dengan pemandangan alam bahari terindah yang terdapat di Kabupaten Bengkalis. Jadi, jangan lupa untuk meluangkan waktu untuk mengunjungi pantai ini.

Pesona pemandangan alam disekitar objek wisata bahari Pantai Rupat Utara, akan terasa begitu indah dan pastinya sangat memukau. Suasana dipesisir pantai ini, terasa begitu teduh dan juga menyegarkan, dengan banyaknya pepohonan jenis tumbuhan mangrove yang tumbuh dengan rindang disepanjang pantai.

Keteduhan serta kesejukan alam tersebut, juga terlihat seperti tengah berpadu dengan putihnya warna butiran pasir yang halus dan lembut pada pesisir pantai Pantai Rupat Utara.

Disamping itu, Pantai ini juga memiliki keunikan tersendiri. Dimana terdapat banyak sekali binatang-binatang kecil yang sesekali terlihat berkumpul dan membentuk sebuah susunan yang menyebabkan warna pada pesisir pantai terlihat berubah menjadi berwarna merah.

Menurut penuturan penduduk setempat, binatang tersebut menjadi salah satu biota laut yang banyak terdapat di Pulau Rupat, dan disebut juga dengan nama Umang-Umang.

Selain itu, jernihnya warna air laut di pantai ini, juga terlihat seperti menambah pesona eksotik yang terdapat pada pantai dikawasan Pulau Rupat tersebut. Pemandangan ini, pastinya menawarkan kesejukan dan sangat sayang untuk kita sia-siakan. Pasalnya tersaji banyak sekali jenis kegiatan yang dapat kita lakukan guna menikmati berbagai keceriaan berwisata bahari di Pantai Rupat Utara.

Dimana berbagai kegiatan tersebut, pastinya menawarkan banyak sekali kecerian, serta pengalaman yang begitu luar biasa.Diantara berbagai kegiatan yang dapat kita lakukan di Pantai Pulau Rupat, yakni bersantai dipinggir pantai atau bermain di lembutnya pasir yang terasa begitu halus dan lembut.

Kita juga dapat melakukan kegiatan berenang, atau berkeliling dengan menggunakan perahu guna menikmati sajian alam yang terdapat disekitar pantai. Karakter gelombang yang tidak terlalu besar juga dpat kita manfaatkan untuk melakukan berbagai kegiatan olahraga air.

Untuk sampai di Pulau Rupat, kita dapat menempuh perjalanan menggunakan transportasi laut melalui kota Dumai yang juga termasuk kedalam wilayah provinsi Riau. Terdapat beberapa pilihan transportasi laut yang dapat kita gunakan melalui dermaga dikota tersebut, mulai dari Kapal Fery, Speedboat, serta Perahu Bermotor.

Wisata sejarah di pulau Bengkalis

Kota Bengkalis Mayoritas penduduknya suku Melayu, Jawa, Bengkinang, Cina, Banjar, dan lain-lain. Di setiap daerah pasti memiliki cerita dan peninggalan sejarah yang beranekaragam.

Keanekaragaman inilah yang membuat suatu daerah itu mempunyai daya tarik tersendiri. Begitu juga di Bengkalis, kota bengkalis ini banyak memiliki cerita dan peninggalan sejarah yang begitu menarik.

Dari peninggalan sejarah berupa bangunan-bangunan pada zaman penjajahan dahulu hingga yang berbau mistik, seperti bangunan lama yang mempunyai kuasa spiritual dan makam-makam bersejarah.

Sayangnya, cerita sejarah yang ada di Bengkalis hanya tersimpan di dalam buku besar sejarah di kantor pariwisata. Kebanyakan orang Bengkalis tidak mengetahui sejarah yang ada di daerahnya sendiri terutama bagi anak muda sekarang. Orang tua dahulu yang mengetahui pun seakan enggan menceritakan kepada generasi muda sehingga tidak tahu akan sejarah Bengkalis dan anak muda dizaman sekarang menganggap yang lalu biarlah berlalu.

Berikut adalah beberapa peninggalan sejarah yang ada di Bengkalis :

1. Masjid Kuning

Masjid Kuning ini berdiri pada tahun 1850 M, pada pertengahan abad Ke-19 di desa Senggoro. Masjid ini pertama kali dibangun oleh Allahyarham Panglima Minal. Masjid Kuning ini awalnya berdinding papan, bangunannya pun sangat sederhana dan kecil. Setelah masjid dibangun, ditanamlah dua batang kenanga. Kenanga disebelah kanan ditanam oleh Panglima Minal, yang disebelah kiri di tanam oleh istrinya, Buyut. Beberapa tahun kemudian, kenanga itu pun besar dan berbunga. Lama kelamaan masjid kecil ini tersungkup oleh bunga kenanga. Sehingga, dari kejauhan terlihat hanya warna kuning bunga kenanga. Kabarnya, itulah sebab kenapa masjid itu disebut Masjid Kuning.

Masjid Kuning telah mengalami pemugaran sebanyak dua kali, yang pertama dilakukan pada masa kolonial Belanda, dan yang kedua dilakukan setelah Indonesia merdeka. Salah satu imam Masjid Kuning yang terkenal adalah imam Simpul, merupakan cucu Panglima Minal. Masyarakat Bengkalis percaya bahwa Masjid Kuning memiliki kekuatan mistik. Menurut cerita yang beredar, masjid tersebut dijaga oleh makhluk gaib,yang tak jarang menampakkan diri kepada orang-orang tertentu.

Hal ini juga pernah dialami oleh Ahmad Sontel (keturunan panglima minal) dan Ustadz M.Yunus. Sampai sekarang, masjid tersebut masih dicat berwarna kuning, dari luar sampai di dalamnya termasuk juga kain pembatas sholat diberi warna kuning.

Pantai Rupat Utara Bengkalis Riau - Kepulauan Riau : Pulau Bengkalis – Kepulauan Riau
Pasir Pantai Pulau Bengkalis - Kepulauan Riau : Pulau Bengkalis – Kepulauan Riau

2. Perigi Lada Hitam

Di desa Sungai Alam, tepatnya di dusun Sukaramai, ada sebuah kolam besar yang di percayai memiliki kisah tersendiri. Meski lebih pantas disebut kolam besar, namun penduduk setempat menyebutnya perigi. Perigi atau kolam dengan luas sekitar 200 meter persegi itu dipercayai mempunyai kekuatan magis yang besar,sehingga tidak ada penduduk yang berani berbicara takabur di kawasan tersebut.

Di sekitar perigi sudah ditumbuhi semak belukar yang tinggi, namun airnya sangat jernih. Menurut salah seorang warga yang kami jumpai, perigi ini banyak didatangi orang karena percaya air dari perigi ini bisa menyembuhkan penyakit.

Menurut penduduk sekitar, pada masa penjajahan dulu, kawasan tersebut merupakan kawasan diperuntukan oleh Belanda untuk tempat pengolahan rempah-rempah. Pemerintah kolonial Belanda selalu menjadikan tanah Bengkalis sebagai daerah uji coba pertanian, seperti menanam kapas dan membuat pabrik pemintalan benang, sebagaimana yang dilakukan di Kebun Kapas (salah satu desa di Bengkalis) sekarang. Selain kapas, ternyata Belanda juga mencoba menanam rempah-rempah, karena pada masa itu komoditas ekspor yang sangat menguntungkan adalah rempah-rempah.

Salah satu jenis rempah yang dikembangkannya adalah lada hitam. Untuk menanam lada hitam di Sungai Alam.pemerintah kolonial Belanda bekerjasama dengan kapitan cina yang bernama Chambian, selain itu penduduk juga diwajibkan menanam lada hitam dan hasilnya harus dijual pada pemerintah Belanda.

Sekitar tahun 1920, setelah penanaman dilakukan mereka mulai membuat semacam tempat pengolahan, yaitu dengan membuat sebuah kolam besar sebagai tempat merendam lada hitam sebelum diolah, namun karena hasilnya kurang memuaskan akhirnya kegiatan itu terhenti dan ditinggalkan. Tak jauh dari lokasi perigi lada hitam tersebut terdapat tempat sembahyang orang Tionghoa yang sudah ditutupi semak-semak.

3. Makam Dara Sembilan

Makam dara sembilan terletak di desa Airputih. Dahulunya makam dara sembilan merupakan sebuah benteng pertahanan di bawah tanah untuk menyembunyikan anak dara di Bengkalis. Benteng itu dibuat karena dahulu di Bengkalis terjadi kekacauan oleh lanun yang datang untuk mencuri harta dan menculik anak gadis Bengkalis. Oleh sebab itu, dalam pemerintahan Batin Senggoro atau Batin Hitam dibuatlah sebuah benteng dibawah tanah.

Ketika lanun datang, anak dara segera dimasukkan ke dalam benteng tersebut. Didalamnya sudah disediakan stok oksigen dan makanan. Hal ihwal peperangan diluar tidak mereka ketahui,setelah lanun pergi dan keadaan aman, anak dara dikeluarkan kembali, begitu seterusnya sampai pada suatu hari si pemegang kunci mati tertembak. Ini membuat pintu benteng tidak dapat dibuka,sehingga anak dara yang berada disana meninggal dunia. Menurut kabarnya anak dara yang ada di dalam benteng tersebut berjumlah 9 orang, oleh sebab itulah orang-orang menyebutnya makam dara sembilan.

Cerita ini ada beberapa versi, ada yang mengatakan bahwa yang memegang kunci pintu adalah ayah dari sembilan dara yanng terkunci di dalam benteng itu, ada juga yang mengatakan bahwa ke sembilan dara itu bukan adik beradik melainkan dara-dara yang ada pada masa itu.

Dahulu, pada masa penduduk masih minim, makam dara sembilan dijaga oleh seekor ular weling, setiap bulanya akan diberi sesajen atau saji-sajian untuk ular itu sebagai penghormatan terhadap makam dara sembilan, tetapi setelah zaman berkembang dan penduduk semakin ramai serta sudah mempunyai kepercayaan yang kokoh, penduduk tidak lagi memberi saji-sajian, sehingga ular yang ada di atas makam dara sembilan tidak lagi dijumpai Makam ini dipercayai mempunyai kekuatan gaib. Bagi orang-orang yang datang berziarah dilarang berkata kotor, berfikir kotor, meludah sembarangan, dan bersikap tidak sopan karena dikhawatirkan akan mendapat musibah,.

4. Makam Panglima Minal

Menurut orang tua-tua yang telah menceritakan sejarah tentang Panglima Minal, bahwasanya Panglima Minal lahir ± pada tahun 1609 M dan wafat pada usia 91 tahun sekitar tahun 1700 M. Pada masa pemerintahan Sultan Siak Jalil Rahmad Syah.

Berawal kisah Minal diangkat menjadi panglima oleh sultan siak Jalil Rahmad Syah adalah karena adanya tragedi kekacauan yang dilakukan oleh para perampok atau lanun di perairan selat Bengkalis, terutama di perairan Tanjung Kongkong sampai Tanjung Jati yang membuat kewalahan dan kekhawatiran para panglima yang ada di Kerajaan Siak pada masa itu, untuk menghadapi kekacauan yang terjadi maka Sultan Siak Jalil Rahmad Syah mengeluarkan sebuah pengumuman kepada masyarat. Isi pengumuman itu adalah: Barang siapa yang dapat menumpaskan para Bajak Laut atau lanun yang berleluasa merampok di perairan selat Bengkalis maka Sultan berjanji akan melantiknya menjadi Panglima kerajaan.

Mendengar titah yang dikeluarkan oleh Sultan Siak, seorang pemuda bertubuh kekar dan berjambang bernama Minal, secara diam-diam menyanggupi  titah itu.Minal mulai melakukan penyisiran di Perairan Pulau Bengkalis dengan menggunakan perahu kecil dan ternyata usahanya tidak sia-sia. Di suatu wilayah Minal menemukan tongkang si bajak laut dan ia berusaha mendekatinya. Setelah mendekat, disitulah Minal menunjukkan kekuatan dan keperkasaannya sebagai pendekar yang handal dan membuat para lanun takut menghadapinya.

Dalam menghadapi bajak laut Minal tidak menggunakan kekerasaan dan pertumpahan darah melainkan dengan menunjukkan ilmunya, ia meminta beberapa batang paku 5 inci kepada lanun tersebut dan langsung melahapnya lalu meludahkan liurnya didepan bajak laut, ternyata tidak terjadi apa-apa kepada Minal. Itu membuat bajak laut ngeri, dan mengaku kalah. Mereka berjanji tidak akan merampok lagi diperairan selat Bengkalis. Minal menangkap dan menyerahkan bajak laut itu kepada Sultan Siak, dikeranakan jasanya itulah maka Sultan Siak mengangkatnya menjadi panglima kerajaan yang menjaga pesisir pulau Bengkalis.

Selain menghadapi dan menumpaskan para lanun, Minal juga diuji untuk menghadapi beberapa orang panglima kerajaan terdahulu, yaitu :

  •     Panglima Megat Alam
  •     Panglima Emping Bermintah
  •     Panglima Kenaik
  •     Panglima Tunggang
  •     Panglima Nayan (Rupat)
  •     Panglima Muhammad (Kubu)
  •    Panglima Hasyim (Kubu)

Dan Panglima Minal juga mendapat ujian dengan cara ditembakkan meriam ke dadanya tapi peluru itu berhenti tepat beberapa jengkal didepannya, tidak menembus badan Panglima Minal, peluru tersebut jatuh di kakinya.

Dengan kejadian itu Sultan Siak benar-benar takjub dan yakin akan kehandalan Panglima Minal. Setelah diangkat menjadi panglima maka Panglima Minal ditugaskan untuk menumpaskan kepala perampok si Megat Hitam yang merajalela merampok dan menculik para anak dara di desa Senggoro.

Melihat kejahatan Megat Hitam, Panglima Minal tidak tinggal diam dan dia berusaha menghapuskan kepala perampok tersebut. Perkelahian tak terelakkan, ternyata Magat Hitam mempunyai ilmu kekebalan yang cukup tinggi sehingga sangat sulit untuk dibunuh. Panglima tidak kehabisan akal, ia menunggu kesempatan yang baik, ketika Megat Hitam melompat dan kakinya tidak sampai ke tanah, Panglima Minal pun menancapkan pedang keleher Megat Hitam dan memisahkan kepala dan badannya, dengan seketika Megat Hitam pun tewas. Kepalanya dibuang ke Bukit Batu sementara badannya berada di Bengkalis tepatnya di Desa Senggoro.

 

Kumpulan Gambar dari info tentang Pulau Bengkalis – Kepulauan Riau

Ada 4 foto di dalam Pulau Bengkalis – Kepulauan Riau info. Klik thumbnail dibawah ini untuk melihat semua 4 foto high-res.

Pantai Rupat Utara Bengkalis Riau - Kepulauan Riau : Pulau Bengkalis – Kepulauan Riaupantai rupat - Kepulauan Riau : Pulau Bengkalis – Kepulauan RiauPasir Pantai Pulau Bengkalis - Kepulauan Riau : Pulau Bengkalis – Kepulauan RiauPulau Bengkalis - Kepulauan Riau : Pulau Bengkalis – Kepulauan Riau

Apa pendapatmu tentang Pulau Bengkalis – Kepulauan Riau

Tinggalkan Komentarmu soal Pulau Bengkalis – Kepulauan Riau Dibawah ini:

Artikel Terbaru:

Pantai Tanjung Dewa, Tanah Lau
Pantai Tanjung Dewa terletak di Desa Tanjung Dewa Kecamatan Panyipatan Kabupaten Tanah Laut. ...

Pantai Wedhi Ireng, Blitar –
Bagi yang sudah bosan dengan eksotika pantai berpasir putih, tidak ada salahnya untuk ...

Pantai Benete, Sumbawa –
Pantai Benete – Pantai merupakan objek wisata alam yang menarik untuk di kunjungi ...

Pantai Pasir Enam, Jayapura &#
Pantai Pasir Enam – Keindahan alam yang diberikan tanah dan lautan di Papua, ...

Gabung Yuk dengan Komunitas Pecinta Pantai Indonesia di FB, Klik Like:

Lokasi Pantai di Indonesia

Topik Populer

Pantai Populer

7 Pantai Di Indonesia Dengan Ombak Terba
Pantai Lamaru Balikpapan – Potensi
Pantai Tembok Berlin, Sorong – Pap
Pantai Oi Fanda, Sumbawa – NTB
Pantai Kemala Balikpapan – Tempat
Pantai Karang Copong, Banten – Jawa Ba
Pantai Lawata, Bima – NTB
Pantai Bentenan, Manado – Sulawesi

Indek Artikel : A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z - 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Indek Gambar : A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z - 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Semua artikel pada web ini adalah hak cipta dari pasirpantai.com, atau sumber lain yang dicantumkan.
Semua gambar, foto dan video pada web ini adalah hak cipta dari pemiliknya.